PERENCANAAN STRATEGIS
Perencanaan strategis meliputi proses penentuan
sasaran, tolok ukur, target dan inisiatif.
SASARAN adalah kondisi masa depan yang dituju.
Sasaran bersifat komprehensif: sesuai dengan tujuan dan strategi, merumuskan
sasaran secara koheren, seimbang dan saling mendukung. Beberapa pedoman dalam
menentukan sasaran adalah: sasaran harus menentukan hasil tunggal terukur yang
harus dicapai, sasaran harus menentukan target tunggal atau rentang waktu untuk
penyelesaian, sasaran harus menentukan faktor-faktor biaya maksimum, sasaran
harus sedapat mungkin spesifik dan kuantitatif (dan oleh karenanya bisa diukur
dan dapat diuji), sasaran harus menentukan hanya apa dan kapan; harus
menghindari spekulasi kata mengapa dan bagaimana, sasaran harus dalam arah
mendukung, atau sesuai dengan, rencana strategis organisasi dan rencana tingkat
tinggi lainnya, dan sasaran harus realistik dan dapat dicapai, tetapi tetap
menggambarkan tantangan yang berat. Antara visi, tujuan dan sasaran harus
saling terkait dalan alur logikanya jelas.
Sasaran juga harus dijabarkan dalam berbagai
perspektif. Contoh: Perspektif finansial: “Kami akan mencapai suatu
hasil total yang secara konsisten akan menempatkan perusahaan kami diantara 125
organisasi puncak yang terdaftar pada the S&P 500”. Perspektif pelanggan: “Kami akan secara terus-menerus
meningkatkan persepsi pelanggan tentang nilai-nilai yang ditawarkan perusahaan
kami sehingga jumlah pelanggan yang tidak memberikan nilai “sangat baik” akan
menurun sebanyak 40% ketika melakukan survei pelanggan pada tahun 1998”. Perspektif
proses internal: “Pada tahun
1998, rasio biaya total operasional kami akan turun sepertiga (33,33%)”. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran: “Sasaran kami adalah peningkatan tahunan pada skor yang
ditetapkan oleh survei benchmark. Selain itu, kami akan memantau
kemajuan kami melalu pengumpulan opini karyawan, baik secara formal maupun
non-formal, secara periodik”.
TOLOK UKUR adalah alat untuk mengukur kemajuan
sasaran. Tolok ukur terdiri dari dua jenis: tolok ukur hasil (lag indicator)
dan tolok ukur pemacu kinerja (lead indicator). Keduanya merupakan key
performance indicators. Indikator kinerja kunci harus merupakan
faktor-faktor yang bisa diukur, masuk secara logis dalam area hasil kunci
tertentu yang sasarannya jelas, mengidentifikasi apa yang akan diukur, bukan
berapa banyak atau ke arah mana, merupakan faktor-faktor yang dapat ditelusuri
asalnya (tracked) secara terus-menerus sampai tingkat yang memungkinkan.
Jika outcome indicator
berfokus pada hasil-hasil kinerja pada akhir periode
waktu atau aktivitas dan merefleksikan keberhasilan masa lalu atau aktivitas-aktivitas
dan keputusan-keputusan yang telah dilaksanakan, maka output indicator mengukur proses-proses dan
aktivitas-aktivitas antara dan hipotesis dari hubungan sebab-akibat strategik.
Contoh ukuran hasil dalam konteks peningkatan profit: pertumbuhan pendapatan,
sedang ukuran pemacunya: revenue mix. Dalam konteks meningkatkan
kepercayaan pelanggan, ukuran hasil: persentase pendapatan dari pelanggan baru,
sedang ukuran pemacu: pertumbuhan pelanggan baru.
TARGET berfungsi memberikan usaha tambahan tetapi
tidak bersifat melemahkan semangat, berjangka waktu dua sampai lima tahun agar
memberikan banyak waktu untuk melakukan terobosan, membatasi banyak target, berfokus pada terobosan dalam
satu atau dua area kunci, tergantung pada nilai (value), kesenjangan (gap),
ketepatan waktu (timeliness), hasrat/keinginan (appetite),
keterampilan (skill). Target dapat ditentukan dengan menggunakan hasil benchmarking.
Benchmarking adalah untuk mendapat informasi praktek terbaik, untuk membangun suatu kasus yang jelas guna
mengkomunikasikan betapa pentingnya mencapai target-target itu.
INISIATIF adalah langkah-langkah jangka panjang
untuk mencapai tujuan. Inisiatif tidak harus spesifik pada satu bagian, tetapi
dapat bersifat lintas fungsi/bagian, mengindentifikasi hal-hal penting yang
harus dilakukan oleh organisasi agar mencapai tujuan, harus jelas agar manajer
dan karyawan dapat menentukan rencana yang diperlukan, dan memperkirakan
sumberdaya yang diperlukan untuk mendukung pencapaian strategi secara
keseluruhan.
PENYUSUNAN PROGRAM
Proses penyusunan program adalah: menjabarkan
inisiatif menjadi beberapa program yang akan dilaksanakan beberapa tahun yad.,
memperkirakan investasi yang diperlukan untuk setiap program, menghitung
perkiraan penerimaan yang dapat diperoleh dan menghitung perkiraan laba/hasil
yang akan diperoleh.
PENYUSUNAN ANGGARAN
Penyusunan anggaran bertujuan untuk menentukan
kegiatan tahun berikutnya dan sumber daya yang diperlukan. Anggaran disusun
berdasarkan iniatif yang telah dirumuskan. Anggaran yang baik adalah: merupakan
rencana tindakan terperinci, merupakan rencana satu-dua tahunan, menguraikan
biaya yang diperlukan, mengidentifikasi pencapaian terpenting kegiatan tsb.,
menyebutkan siapa yang akan bertanggung jawab, sebagai referensi menyusun
rencana kinerja individual, ditulis secara singkat namun lengkap, alat untuk
memantau kinerja dan diperbarui apabila terjadi perubahan-perubahan. Dengan
sdemikian balanced scorecard
mendukung suatu sistem manajemen yang lengkap dengan mengkaitkan strategi
jangka panjang ke penganggaran tahunan.
PEMANTAUAN
DAN PENGENDALIAN
Tahap ini membandingkan kinerja dengan target.
Berbagai kemungkinan hasil adalah berhasil, gagal, dan variasi diantara
keduanya. Prinsip umum dalam pemantauan adalah mengukur kinerja, membandingkan
kinerja, melakukan tinjauan ulang,
memberi penghargaan dan mengidentifikasi hasil yang dicapai, mempelajari
pengalaman, menyesuaikan dan menyegarkan
strategi, dan melakukan perbaikan. Pemantauan harus diikuti dengan
pengendalian. Jenis-jenis pengendalian: pengendalian premis/asumsi dasar,
pengendalian implementasi, pengawasan strategis, dan pengendalian