Senin, 07 Januari 2013

materi kuliah


Teori Perdagangan Internasional
A.    pendahuluan.
Teori perdagangan internasional membantu menjelaskan arah serta komposisi perdagangan antara beberapa Negara serta bagaimana efeknya terhadap struktur perekonomian suatu Negara. Di samping itu, teori perdagangan internasional juga dapat menunjukkan adanya keuntungan yang timbul dari adanya perdagangan internasional (gains of trade). Beberapa teori yang menerangkan tentang timbulnya perdagangan internasional pada dasarnya adalah sebagai berikut:
A.    Teori Klasik.
a.       kemanfaatan absolut (Absolut Advantage) oleh Adam Smith.
b.      Kemanfaatan relatif (Comparatif Advantage) oleh John Stuart Mill.
c.       Biaya relative (Comparative Cost) oleh David Ricardo.
B.     Teori Modern.
a.       Faktor proporsi (Hecksher dan Ohlin).
b.      Kesamaan harga faktor produksi (Factor price equalization) oleh P. Samuelson.
c.       Permintaan dan penawaran (Teori Parsial).


A.    Teori klasik.
a.       Manfaat absolute (Absolute Advantage) : Adam Smith).
Teori ini lebih mendasar pada besaran (variable) riil bukan moneter sehingga sering di kenal nama teori murni (pure theory) perdagangan internasional. Murni dalam arti bahwa teori ini memusatkan perhatiannya pada variable riil seperti misalnya nilai sesuatu barang di ukur dengan banyaknya tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang. Makin banyak tenaga kerja yang digunakan akan makin tinggi nilai barang tersebut (Labor Theory of Vakue).
b.      Kemanfaatan Relatif (Comparative Advantage : J.S. Mill).
Teori ini menyatakan bahwa suatu Negara akan menghasilkan dan kemudian mengekspor suatu barang yag memiliki comparative advantage terbesar dan mengimpor barang yang memiliki comparative disadvantage, yaitu suatu barang yang kalau dihasilkan sendiri akan memakan ongkos yang besar.
c.       Biaya Relatife (Comparative Cost : David Ricardo).
Titik pangkal teori Ricardo tentang perdagangan internasional adalah teorinya tentang nilai atau value. Menurut dia nilai/value sesuatu barang tergantung dari banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut (labor cost value theory).



B.     Teori Modern.
a.       Faktor proporsi (Hecksher & Ohlin).
Telah dikelaskan di atas bahwa kaum klasik menerangkan comparative advantage dalam bentuk produktifitas dari tenaganya (Labour Productivity). Teori yang lebih medorn seperti yang di kemukakan oleh Hecksher dan Ohlin menyatakan bahwa perbedaan dalam oportunity cost suatu negara dengan negara lain karena adanya perbedaan dalam jumlah faktor produksi yang dimilikinya.
b.      Kesamaan Harga Factor Produksi (Factor Price).
Inti dari teori ini adalah bahwa perdagangan bebas cenderung mengakibatkan harga faktor-faktor produksi sama di beberapa negara. Dari teori faktor proportions Hecksher dan Ohlin, selama negara A memperbanyak produksi barang X akan mengakibatkan bertambahnya produksi barang Y berarti makin sedikit permintaan akan kapital. Hal ini akan cenderung menurunkan upah (harga dari pada tenaga kerja) dan menaikan harga dari kapital (rate of return).
c.       Teori permintaan dan Penawaran.
Pada prinsipnya perdagangan antara 2 negara itu timbul karena adanya perbedaan di dalam permintaan maupun penawaran. Permintaan ini berbeda misalnya, karena perbedaan pendapatan dan selera sedangkan perbedaan penawaran misalnya, dikarenakan perbedaan di dalam jumlah dan kualitas fator-fator produksi, tingkat teknologi dan eksternalitas.

PERMASALAHAN
A.    Studi Empirik Teori Perdagangan Internasional.
Beberapa studi untuk melakukan test terhadap teori perdagangan khususnya teori Ricardo dan Hecksher & Ohlin hasilnya sangat berfariasi. Ada yang mendukung tetapi ada pula yang tidak sejalan dengan teori/hipotesisnya.
Hipotesa kedua teori tersebut menyangkut tentang komposisi/strutuktur barang yang diperdagangan serta pemilikan sumber daya (Factor Endowment). Menurut David Ricardo komposisi barang ekspor atau impor dari suatu negara ditentukan oleh produktifitas tenaga kerja pada masing-masing industri.
Model Hecksher dan Ohlin menyatakan bahwa komposisi fator pruduksi tenaga kerja dan model masing-masing dengara dan intensitas penggunaan faktor pruduksi pada setiap barang. Studi empirik model Hecksher & Ohlin menunjukan hasil yang lebih berfariasi, sebian mendukung sebagian tidak. Mac Dougall dengan menggunakan data yang sama dengan yang di pergunakan untuk test model Ricardo hanya di tambah dengan data rasio model dan tenaga untuk masing –masing industri di Amerika dan Inggris. Sebagian alat pengukur besarnya modal dipergunkan data penggunaan energi. Hasilnya, tidak terdapat hubungan yang sistematis antara rasio penggunaan energi per tenaga kerja dengan rasio ekspor Amerika-Ingrris sehingga hipotesa Hecksher-Ohlin di tolak.
B.     Alternatif Teori.
Beberapa alternative teori yang mencoba menjelaskan komposisi/struktur barang yagn diperdagangkan muncul, diantaranya:
a.       keterampilan (Human Skills) suatu ciri yang membedakan negara maju dengan negara berkembang adalah dalam hal keterampilan keahlian tenaga kerja. Secara umum keterampilan/keahlian tenaga kerja di negara maju jauh lebih tinggi baik dalam jumlah, jenis maupun kualitasnya. Oleh karena itu negara maju cenderung mengekspor barang yang dapat tenaga ahli atau terampil. Sebaliknya, negara berkembang akan mengekspor barang yang padat tenaga tidak ahli/terampil.
b.      Skala ekonomis (economies of scale). Menurut teori ini suatu Negara yang pasar dalam negerinya luas cenderung mengekspor barang yang dapat dihasilkan biaya rata-rata menurun dengan mekin besarnya skala perusahaan (economies of scale). Sebaliknya suatu Negara kecil di mana pasar dalam negerinya sempit cenderung mengekspor barang yang tidak memenuhi syarat skala perusahaan yang ekonomis.
c.       Kemjuan teknologi. Suatu Negara yang industrinya telah maju biasanya dapat menciptakan barang baru, sehingga dapat menikmati pasar luar negeri untuk produk barunya. Namun lama-kelamaan Negara lain meniru (memproduksi barang tiruan) dan kemudian mengekspornya. Biasanya negaranya meniru untuk mendasarkan pada adanya tenaga kerja yang murah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar